Desa Simo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, turut ambil bagian dalam peresmian perdana Pasar Jadul Sor Pinus yang digelar di Desa Sidorejo, pada 22 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui konsep pasar tradisional yang menghadirkan suasana tempo dulu. Lokasinya yang berada tak jauh dari kawasan wisata BPG Surya Bakti membuat pasar ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun wisatawan.
Acara peresmian Pasar Jadul Sor Pinus ini melibatkan seluruh desa se-Kecamatan Kendal. Masing-masing desa diberi kesempatan untuk menampilkan dan menjajakan produk UMKM khas daerahnya. Tidak terkecuali Desa Simo, yang ikut serta dengan mengusung kuliner tradisional berbahan dasar singkong, seperti getuk, cenil, dan olahan khas lainnya yang menjadi warisan budaya kuliner turun-temurun masyarakat setempat.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Desa Simo tidak berjalan sendiri. Mereka turut menggandeng mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 120 dari UIN Sunan Ampel Surabaya yang tengah menjalankan program pengabdian masyarakat di wilayah tersebut. Para mahasiswa membantu dalam promosi, penataan stan, hingga pemasaran produk agar tampil menarik di mata pengunjung. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah desa dan dunia akademik dalam mengangkat potensi lokal.
Keterlibatan mahasiswa KKN ini juga memberi warna tersendiri dalam kegiatan pasar jadul. Mereka turut mengenakan pakaian tradisional sebagai bentuk dukungan terhadap tema jadul yang diusung. Para pengunjung tampak antusias mencoba jajanan pasar khas Simo yang disajikan dengan tampilan sederhana namun menggugah selera. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisional masih memiliki tempat istimewa di tengah perkembangan kuliner modern.
Dengan adanya peresmian dan penyelenggaraan Pasar Jadul Sor Pinus, Desa Simo berharap dapat terus berkontribusi dalam kegiatan serupa ke depannya. Selain menjadi sarana melestarikan budaya, pasar ini juga menjadi peluang untuk mempromosikan produk UMKM lokal agar lebih dikenal luas. Kolaborasi bersama mahasiswa KKN UINSA juga menjadi contoh praktik baik pemberdayaan desa berbasis edukasi dan budaya.